Kudus, – Program Studi S1 dan D3 Farmasi Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus baru-baru ini menggelar kuliah pakar dengan tema “Pengembangan Tanaman Endemik sebagai Bahan Baku Obat.” Acara ini diselenggarakan di Aula Soekoesno, kampus ITEKES Cendekia Utama Kudus, pada hari Senin (6/10/2025)
Kuliah pakar yang dihadiri seluruh mahasiswa bidang farmasi ini menghadirkan pembicara utama Dr. apt. Hosea Jaya Edy, M.Si. seorang pakar dalam bidang bioteknologi farmasi dan pengembangan obat dari Universitas Sam Ratulangi Manado. Dalam presentasinya, Dr. apt. Hosea Jaya Edy, M.Si. mengupas tuntas potensi tanaman endemik Indonesia yang kaya akan khasiat obat, serta tantangan dalam memanfaatkan sumber daya alam ini untuk pengobatan modern.
Dr. apt. Hosea Jaya Edy, M.Si. menjelaskan bahwa Indonesia memiliki berbagai jenis tanaman endemik yang belum dimanfaatkan secara maksimal dalam pengembangan bahan baku obat. “Tanaman-tanaman endemik ini memiliki kandungan senyawa bioaktif yang dapat berfungsi sebagai obat tradisional maupun modern. Dengan riset dan pengembangan yang tepat, kita bisa menghasilkan obat-obatan yang berbahan dasar alami dan ramah lingkungan,” ujar beliau.
Acara ini juga dihadiri oleh dosen, mahasiswa, dan sejumlah tamu undangan dari berbagai instansi kesehatan. Mereka tampak antusias mengikuti setiap sesi kuliah yang diselingi dengan diskusi interaktif. Beberapa mahasiswa juga mengajukan pertanyaan mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengembangkan tanaman endemik di Indonesia menjadi bahan baku obat yang berdaya saing tinggi di pasar global.
Rektor ITEKES Cendekia Utama Kudus, Dr. apt. Annik Megawati, S.Far., M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kuliah pakar semacam ini untuk meningkatkan wawasan mahasiswa tentang dunia farmasi yang terus berkembang. “Kuliah pakar seperti ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan mahasiswa mengenai pentingnya riset tanaman endemik dan bagaimana mengintegrasikannya ke dalam industri farmasi,” ujar Beliau.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong mahasiswa untuk lebih aktif terlibat dalam penelitian yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang farmasi dan pengembangan obat-obatan berbahan dasar alam.
Acara ini ditutup dengan sesi foto bersama dan harapan agar kerja sama antara akademisi, pemerintah, dan industri dapat terus terjalin untuk memajukan riset dan pengembangan obat yang berbasis pada kekayaan flora endemik Indonesia.